Sabtu, 17 Januari 2009

Kopi dan Demensia


Kopi Dapat Mencegah Demensia ?
Penelitian : Peminum Kopi Moderat Mengurangi Resiko Demensia dan Alzheimer Sebesar 65%
By Bill Hendrick
WebMD Health News
Translated by Husnul Mubarak

Jan. 16, 2009 – Meminum kopi dengan jumlah sedang pada usia menengah dapat mengurangi resiko demensia dan Alzheimer pada masa tua, menurut hasil dari suatu penelitian terbaru.

Peneliti di Finlandia dan Swedia ini telah memeriksa laporan dari 1409 orang dengan mencatat kebiasaan minum kopi ketika mereka berumur 40 – 50 tahun.

Mereka yang meminum tiga hingga lima cangkir perhari pada usia tersebut sepertinya kurang beresiko untuk mengalami demensia atau Alzheimer pada pemeriksaan lanjut dua dekade berikutnya, kata peneliti untuk Journal of Alzheimer Edisi Januari 2009.

"Jika kopi diberikan dalam jumlah yang banyak, hasilnya akan memiliki implikasi yang bermakna untuk mencegah tahap awal demensia/Alzheimer,” sebut Miia Kivipelto pada saat rilisnya berita ini,ia adalah peneliti dari University of Kuopio, Finland dan Karolinska Institutet di Stockholm, Swedia, "Penemuan iin harus dikonfimasi oleh penelitian lainnya, akan tetapi terdapat kemungkinan bahwa intervensi diet dapat memodifikasi resiko demensia dan Alzheimer. Hal demikian dapat membantu perkembangan terapi baru untuk penyakit ini.”

Kopi dan Demensia

Pada penelitian ini, peserta mulai diobservasi pada tahun 1972, 1977, 1982,atau 1987, ketika umur mereka pada usia pertengahan (usia rata-rata 50 tahun), mereka ditanyakan seberapa banyak kopi yang diminum. Kemudian mereka dibagi menjadi tiga kelompok : peminum kopi ringan (nol hingga dua cangkir perhari), peminum kopi moderat (tiga hingga lima cangkir perhari) dan peminum kopi berat (lebih dari lima cangkir perhari).

Dari seluruh peserta penelitian, 15,9% adalah peminum kopi ringan, 45,6% peminum kopi moderat, dan 38,5% peminum kopi berat.

Setelah kurang lebih 21 tahun, 1409 orang yang telah berumur 65 dan 79 tahun diperiksa ulang. Sebanyak 61 diantaranya diklasifikasikan memiliki demensia, dan 48 orang dengan Alzheimer.

Penelitian ini menunjukkan bahwa peminum kopi pada usia pertengahan memiliki resiko demensia atau Alzheimer yang rendah di kemudian hari dibanding orang yang tidak atau kurang meminum kopi. Resiko terendah ditemukan pada kelompok peminum kopi moderat. Peminum kopi moderat memiliki 65 – 70% penurunan resiko demensia dan 62%-64% penurunan resiko Alzheimer dibandingkan dengan peminum kopi ringan.

Pada usia menengah, orang yang meminum kopi paling banyak memiliki kadar kolesterol dan frekuensi merokok tertinggi. Pada masa yang akan datang, peminum kopi ringan memiliki angka kejadian tertinggi terjadinya demensia dan Alzheimer disertai dengan skala depresi tertinggi.

"Kami bertujuan untuk mempelajari hubungan antara konsumsi teh dan kopi pada usia menengah dan resiko demensia/Alzheimer dikemudian hari karena efek jangka panjang caffein pada system saraf belum banyak diketahui dan proses patologik yang mengakibatkan Alzheimer kemungkinan bermulai beberapa decade sebelum manifestasi klinisnya muncul" Lanjut Kivipelto.

Peneliti mencatat bahwa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mengkonsumsi kopi dapat meningkatkan performa kognitif dan caffeine telah dilaporkan mengurangi resiko Penyakit Parkinson.

Peneliti mengatakan belum diketahui sejauh mana kopi dapat memberikan perlindungan terhadap demensia, akan tetapi meminum kopi telah terkait dengan penurunan resiko diabetes tipe 2, yang merupakan salah satu factor resiko demensia. Penelitian berspekulasi bahwa efek tersebut kemungkinan terkait dengan kemampuan antioxidant kopi di dalam darah.

Penelitian ini juga membuktikan bahwa meminum kopi tidak memiliki keterkaitan dengan menurunnya resiko demensia dan Alzheimer.

Jumat, 02 Januari 2009

8 Berita KesehatanTerbaik 2008

8 Berita Kesehatan Terbaik Tahun 2008

Selamat tahun baru 2009, cetrioner!!! Tahun 2008 telah berlalu dan meninggalkan banyak berita yang kemudian dapat mempengaruhi perspektif dan kesejahteraan masyarakat dunia. Termasuk dari aspek kesehatan, banyak hal penting yang terjadi pada tahun ini seperti kontaminasi melamine yang mengejutkan dunia, kemjauan dalam bidang tranplantasi, dan masih banyak lainnya. Berikut 8 Berita Kesehatan terpilih yang terjadi pada tahun 2008 yang dikutip dari WebMD dan BBC-Health

1. Kemajuan Transplantasi Stem cell

Kemajuan penelitian transplantasi stem cell pada tahun ini dapat menjadi revolusi transplantasi organ

Seorang wanita kolombia menerima transplan trakea menggunakan stem cell yang ia miliki sehingga tak akan terjadi reaksi peradangan akibat penolakan jaringan terhadap transplan tersebut. Trachea merupakan organ yang sangat penting bagi pernapasan.

Dokter di rumah sakit di Barcelona, Spanyol, telah menanam stem cell dari Claudia Castillo, 30 tahun, ke dalam trakea yang diambil dari kadaver. Dokter mengatakan bahwa tenggorokan baru tersebut hampit tidak dapat dibedakan dari bronkhus normal pasien tersebut. Transplantasi serupa menggunakan stem cell tikus untuk mentransplantasi jantung tikus di University of Minnesota. Sel yang hidup pada jantung dari tikus yang telah mati dibersihkan dalam suatu proses yang disebut "decelluarization." Sel jantung baru dari bayi tikus disuntikkan kedalam jantung tikus yang telah dibersihkan tersebut dan dibantu memompa dengan pacemaker.

Jaringan tranplant tikus ini juga berhasil ditanamkan pada jantung babi, sehingga membuka kemungkinan menggunakan organ hewan untuk bedah transplan manusia di masa yang akan datang

2. Autism dan Vaksinasi

Debat mengenai penyebab autisme berlangsung hingga menyebabkan persidangan memutuskan memberikan biaya ganti rugi pada keluarga yang anak perempuannya mengalami penyakit ini setelah mendapatkan vaksinasi pada masa kecil.

Selama beberapa tahun, beberapa orang tua meyakini bahwa vaksinasi dapat menyebabkan autisme

Tetapi penelitian yang dipublikasikan New England Journal of Medicine dan ditempat lainnya telah menyimpulkan bahwa tidak ada keterkaitan antara vaksinasi dan autisme. Selain itu, Centers for Disease Control and Prevention, American Academy of Pediatrics, Institute of Medicine dan organisasi medis lainnya telah berulang kali menyatakan bahwa pemberian vaksin aman.

Akan tetapi Divisi Kompensasi Dampak Vaksinasi dari Departemen Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat Amerika Serikat menyimpulkan bahwa Hannah Polling, anak yang mengalami autisme telah mengalami keadaan yang "dipicu secara bermakna" oleh vaksinasi dan keluarganya harus mendapatkan biaya ganti rugi.

Hannah mulai mendapatkan masalah setelah mendapatkan 9 imunisasi anak pada tahun 2000, kata ayahnya, Dr. Jon Poling, seorang ahli syaraf dari Georgia

Poling menekankan mereka tidak menentang imunisasi pada anak, mereka hanya menginginkan thimerosal tidak digunakan pada vaksinasi, thimerosal merupakan zat tambahan yang diberikan pada vaksin yang terbuat dari merkuri

PBB kemudian pertama kali menetapkan tanggal 2 April sebagai Hari Autisme Sedunia yang dimulai di tahun 2008

3. Makanan Tercemar

Rempah-rempah dan susu yang tercemar telah menyebabkan penyakit pada ribuan orang, memicu perhatian dunia terhadap keamanan makanan.

Kekhawatiran mengenai keamanan makanan Cina terus dirasakan terutama produk yang tercemar terus membuat kepanikan dan ketakutan dalam kesehatan. Pada tahun 2008, 4 anak bayi meninggal dan lebih dari 53.000 bayi menjadi sakit akibat melamine yang beracun yang ditemukan pada susu formula bayi.

Melamine seringkali digunakan pada plastik, pupuk, dan bahan anti api lainnya. Penyidik mencurigai melamine digunakan sebagai campuran untuk mengencerkan susu dan mengelabui pemeriksaan kualitas. Pihak berwenang menetapkan 22 perusahaan Cina terlibat dalam skandal ini.

Gula-gula White Rabbit, coklat Cadbury dan Lipton Milk Teas yang dijual di Asia kemudian ditarik dari pasaran. FDA kemudian memblokir impor produk susu dari CIna untuk mencegah masuknya produk yang tercemar ke pasar Amerika Seriat

Perhatian mengenai keamanan makanan tidak terbatas pada cina. Departemen Kesehatan di AS pertama kali mencurigai tomat yang tercemar bakteri salmonella yang mengakibatkan 1400 orang diopname dan kemungkinan turut berperan dalam 2 kematian. Pada akhirnya mereka menyimpulkan bahwa rempah dan jalapeno dari Meksiko yang mengandung salmonella .

4. Transplantasi Wajah

Seorang wanita Amerika dengan wajah yang rusak berat menjadi orang ke empat di dunia yang menerima transplantasi wajah. Transplantasi wajah dipertanyakan scara etis karena merupakan prosedur yang beresiko dan rumit yang bertujuan hanya memperbaiki kualitas hidup bukan menyelamatkan nyawa. Tindakan ini juga memiliki resiko bahwa jaringan resipien akan menolak jaringan transplan, walaupun dokter Klinik Cleveland yang mengeerjakan operasi yang terbaru ini mengatakan tidak melihat tanda-tanda tersebut.

Pasien yang menjalani transplantasi wajah diwajibkan untuk mengkonsumsi obat supresi imunitas untuk mencegah reaksi peradangan terhadap jaringan transplan. Sebagai informasi, seorang pria Cina yang menjadi pasien kedua yang menjalani tranplantasi wajah meninggal akibat sebab yang tidak diketahui pada bulan July 2008.

Identitas dari pasien Amerika ini dan donornya tidak dibeberkan di publik .

5. CPR terbaru

Di Arizona, paramedis mulai menggunakan metode CPR terbaru. Mereka melangkahi tahap pemberian bantuan napas dan mengganti 2 menit kompres dada dengan kejutan listrik tunggal dari defibrilator

Dokter di Arizona melaporkan bahwa prosedur ini telah meningkatkan angka harapan hidup jangka panjang, dimana dari 4,7% menjadi 17,6%

Seseorang yang mengalami Cardiac arrest memiliki oksigen yang larut dalam darah mereka. Masalah utama mereka bukan kekurangan oksigen akan tetapi bagaimana darah tersebut mengalir ke jantung dan otak

"Untuk menyelamatkan nyawa, bukan resusitasi cardiopulmonary yang diperlukan tetapi resusitasi cardiocerebral, anda harus memberi makan otak, bukan paru-paru" Kata Bobrow, direktor pelayanan kegawatdaruratan Arizona dan dokter ahli kegawatdaruratan di Mayo Clinic Hospital. "Itulah mengapa hal yang ditekankan adalah untuk mengalirkan darah dan tidak berhenti melakukannya, bahkan untuk bantuan napas" ia menambahkan

Berminggu-minggu setelah penelitian Arizona dipublikasikan, American Heart Association merevisi prosedur tetap resmi mereka dan mempromosikan resusitasi tanpa bantuan napas sebagai metode yang terpilih untuk orang yang tak terlatih dalam menggunakan CPR

6. Vitamin D - Vitamin of The Year

Vitamin yang terpanas pada tahun 2008 adalah vitamin D. Seseorang dengan defisiensi vitamin D akan rentan terhadap banyak penyakit, mulai dari depresi hingga kanker. Akan tetapi bukti yang telah terkumpulkan bahwa dosis vitamin D yang direkomendasikan pada saat ini kemungkinan belum cukup.

Suatu penelitian yang dipublikasikan bulan Mei, 94% wanita dengan defisiensi vitamin D pada saat penegakan diagnosis kanker payudara akan mengalami penyebaran kanker dan kemungkinan mereka akan meninggal pada 10 tahun yang akan datang 73% lebih besar dibanding dengan wanita dengan kadar vitamin D yang adekuat

Pada penelitian lain yang melibatkan 13.000 pria dan wanita, setelah dilakukan follow up dalam waktu 9 tahun, 1806 meninggal. Peneliti menemukan peningkatan resiko kematian akan sebab apapun sebesar 26% pada subjek penelitian dengan kadar vitamin D yang rendah dibandingkan dengan yang memiliki kadar vitamin D yang lebih tinggi

Bahkan peneliti dari bagian kardiologi pencegahan dari Mid America Heart Institute di Kansas City mengatakan " Defisiensi Vitamin D merupakan faktor resiko kardiovaskuler, yang sebaiknya diperiksa pada pasien dengan resiko kardiovaskuler lainnya dan harus dapat ditangani"

Vitamin D mudah diperoleh dan suplementasinya dalam bentuk yang mudah, aman, dan murah.

7. Obat Kolesterol : Pertanyaan Baru

Misteri didunia medis bermunculan pada awal tahun 2008 termasuk obat penurun kolesterol, mengapa obat ini gagal mengurangi plak pada arteri

FDA telah mengakui obat kolesterol berdasar dari kemampuan obat tersebut merendahkan kadar kolesterol -- tetapi alasan tersebut bertujuan untuk menurunkan resiko arteri yang tersumbat oleh plak dan penyakit jantung. Akan tetapi Vytorin, kombinasi dari Zocor, statin penurun kolesterol dan Zetia, obat pemblokir kolesterol, sepertinya tidak bekerja lebih baik dibanding hanya Zocor sendiri yang diberikan

"Zetia bekerja hanya memblokir absorbsi kolesterol, akan tetapi telah terbukti bahwa obat ini tidak memberikan keuntungan kesehatan sama sekali," kata Nissen direktur departmen kardiovaskuler di Cleveland Clinic, dan mantan ketua American College of Cardiology." Saya telah ragu mengenai efektivitas obat ini dari awal karena saya tidak yakin mekanisme menurunkan kolesterol yang dimiliki Zetia menghasilkan manfaat yang sama yang kita lihat pada penggunaan statin." ia menambahkan.

Seiring berjalannya waktu, obat penurun kolesterol yang disebut statin (seperti Zocor) sepertinya semakin baik. Peneliti telah mengkonfirmasi bahwa obat tersebut tidak meningkatkan resiko kanker sebagaimana yang ditakutkan oleh para konsumen statin. Mereka juga menemukan bahwa statin menurunkan resiko penyakit jantung pada 50% orang dengan kadar kolesterol normal dan kadar C-reactive protein yang tinggi.

8. Perut Besar Membawa Berita Buruk yang Besar
Lemak pada perut telah lama dikaitkan dengan peningkatan resiko penyakit jantung dan diabetes. Pada tahun 2008 terdapat penelitian penting yang mengaitkan lemak pada perut dan kematian dini.

Kelompok peneliti melibatkan sekitar 360.000 orang Eropa dalam suatu penelitian kesehatan terbesar dan terlama di dunia.

Mereka mendapatkan bahwa seseorang dengan lemak perut yang besar akan melipatgandakan resiko kematian dini dibanding seseorang dengan lemak perut yang lebih rendah. Resiko kematian meningkat seiring meningginya ukuran lingkar perut, tidak peduli apakah peserta penelitian overweight atau tidak. Setiap peningkatan ukuran lingkar perut sebesar 2 inchi terkait dengan peningkatan mortalitas sebesar 17% pada pria dan 13% pada wanita.

Penelitian ini memberikan bukti yang sangat kuat yang mengaitkan lemak perut dengan kematian dini, kata pemimpin penelitian ini, Tobios Pischon,MD. Penelitian ini dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine edisi 12 November. "Penelitian kami membuktikan bahwa kelebihan akumulasi lemak pada bagian tubuh anda akan menempatkan anda dalam resiko kematian bahkan jika berat badanmu dalam keadaan normal," katanya.