Kopi Dapat Mencegah Demensia ?
Penelitian : Peminum Kopi Moderat Mengurangi Resiko Demensia dan Alzheimer Sebesar 65%
By Bill Hendrick
WebMD Health News
Translated by Husnul Mubarak
Jan. 16, 2009 – Meminum kopi dengan jumlah sedang pada usia menengah dapat mengurangi resiko demensia dan Alzheimer pada masa tua, menurut hasil dari suatu penelitian terbaru.
Peneliti di Finlandia dan Swedia ini telah memeriksa laporan dari 1409 orang dengan mencatat kebiasaan minum kopi ketika mereka berumur 40 – 50 tahun.
Mereka yang meminum tiga hingga lima cangkir perhari pada usia tersebut sepertinya kurang beresiko untuk mengalami demensia atau Alzheimer pada pemeriksaan lanjut dua dekade berikutnya, kata peneliti untuk Journal of Alzheimer Edisi Januari 2009.
"Jika kopi diberikan dalam jumlah yang banyak, hasilnya akan memiliki implikasi yang bermakna untuk mencegah tahap awal demensia/Alzheimer,” sebut Miia Kivipelto pada saat rilisnya berita ini,ia adalah peneliti dari University of Kuopio, Finland dan Karolinska Institutet di Stockholm, Swedia, "Penemuan iin harus dikonfimasi oleh penelitian lainnya, akan tetapi terdapat kemungkinan bahwa intervensi diet dapat memodifikasi resiko demensia dan Alzheimer. Hal demikian dapat membantu perkembangan terapi baru untuk penyakit ini.”
Kopi dan Demensia
Pada penelitian ini, peserta mulai diobservasi pada tahun 1972, 1977, 1982,atau 1987, ketika umur mereka pada usia pertengahan (usia rata-rata 50 tahun), mereka ditanyakan seberapa banyak kopi yang diminum. Kemudian mereka dibagi menjadi tiga kelompok : peminum kopi ringan (nol hingga dua cangkir perhari), peminum kopi moderat (tiga hingga lima cangkir perhari) dan peminum kopi berat (lebih dari lima cangkir perhari).
Dari seluruh peserta penelitian, 15,9% adalah peminum kopi ringan, 45,6% peminum kopi moderat, dan 38,5% peminum kopi berat.
Setelah kurang lebih 21 tahun, 1409 orang yang telah berumur 65 dan 79 tahun diperiksa ulang. Sebanyak 61 diantaranya diklasifikasikan memiliki demensia, dan 48 orang dengan Alzheimer.
Penelitian ini menunjukkan bahwa peminum kopi pada usia pertengahan memiliki resiko demensia atau Alzheimer yang rendah di kemudian hari dibanding orang yang tidak atau kurang meminum kopi. Resiko terendah ditemukan pada kelompok peminum kopi moderat. Peminum kopi moderat memiliki 65 – 70% penurunan resiko demensia dan 62%-64% penurunan resiko Alzheimer dibandingkan dengan peminum kopi ringan.
Pada usia menengah, orang yang meminum kopi paling banyak memiliki kadar kolesterol dan frekuensi merokok tertinggi. Pada masa yang akan datang, peminum kopi ringan memiliki angka kejadian tertinggi terjadinya demensia dan Alzheimer disertai dengan skala depresi tertinggi.
"Kami bertujuan untuk mempelajari hubungan antara konsumsi teh dan kopi pada usia menengah dan resiko demensia/Alzheimer dikemudian hari karena efek jangka panjang caffein pada system saraf belum banyak diketahui dan proses patologik yang mengakibatkan Alzheimer kemungkinan bermulai beberapa decade sebelum manifestasi klinisnya muncul" Lanjut Kivipelto.
Peneliti mencatat bahwa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mengkonsumsi kopi dapat meningkatkan performa kognitif dan caffeine telah dilaporkan mengurangi resiko Penyakit Parkinson.
Peneliti mengatakan belum diketahui sejauh mana kopi dapat memberikan perlindungan terhadap demensia, akan tetapi meminum kopi telah terkait dengan penurunan resiko diabetes tipe 2, yang merupakan salah satu factor resiko demensia. Penelitian berspekulasi bahwa efek tersebut kemungkinan terkait dengan kemampuan antioxidant kopi di dalam darah.
Penelitian ini juga membuktikan bahwa meminum kopi tidak memiliki keterkaitan dengan menurunnya resiko demensia dan Alzheimer.
Penelitian : Peminum Kopi Moderat Mengurangi Resiko Demensia dan Alzheimer Sebesar 65%
By Bill Hendrick
WebMD Health News
Translated by Husnul Mubarak
Jan. 16, 2009 – Meminum kopi dengan jumlah sedang pada usia menengah dapat mengurangi resiko demensia dan Alzheimer pada masa tua, menurut hasil dari suatu penelitian terbaru.
Peneliti di Finlandia dan Swedia ini telah memeriksa laporan dari 1409 orang dengan mencatat kebiasaan minum kopi ketika mereka berumur 40 – 50 tahun.
Mereka yang meminum tiga hingga lima cangkir perhari pada usia tersebut sepertinya kurang beresiko untuk mengalami demensia atau Alzheimer pada pemeriksaan lanjut dua dekade berikutnya, kata peneliti untuk Journal of Alzheimer Edisi Januari 2009.
"Jika kopi diberikan dalam jumlah yang banyak, hasilnya akan memiliki implikasi yang bermakna untuk mencegah tahap awal demensia/Alzheimer,” sebut Miia Kivipelto pada saat rilisnya berita ini,ia adalah peneliti dari University of Kuopio, Finland dan Karolinska Institutet di Stockholm, Swedia, "Penemuan iin harus dikonfimasi oleh penelitian lainnya, akan tetapi terdapat kemungkinan bahwa intervensi diet dapat memodifikasi resiko demensia dan Alzheimer. Hal demikian dapat membantu perkembangan terapi baru untuk penyakit ini.”
Kopi dan Demensia
Pada penelitian ini, peserta mulai diobservasi pada tahun 1972, 1977, 1982,atau 1987, ketika umur mereka pada usia pertengahan (usia rata-rata 50 tahun), mereka ditanyakan seberapa banyak kopi yang diminum. Kemudian mereka dibagi menjadi tiga kelompok : peminum kopi ringan (nol hingga dua cangkir perhari), peminum kopi moderat (tiga hingga lima cangkir perhari) dan peminum kopi berat (lebih dari lima cangkir perhari).
Dari seluruh peserta penelitian, 15,9% adalah peminum kopi ringan, 45,6% peminum kopi moderat, dan 38,5% peminum kopi berat.
Setelah kurang lebih 21 tahun, 1409 orang yang telah berumur 65 dan 79 tahun diperiksa ulang. Sebanyak 61 diantaranya diklasifikasikan memiliki demensia, dan 48 orang dengan Alzheimer.
Penelitian ini menunjukkan bahwa peminum kopi pada usia pertengahan memiliki resiko demensia atau Alzheimer yang rendah di kemudian hari dibanding orang yang tidak atau kurang meminum kopi. Resiko terendah ditemukan pada kelompok peminum kopi moderat. Peminum kopi moderat memiliki 65 – 70% penurunan resiko demensia dan 62%-64% penurunan resiko Alzheimer dibandingkan dengan peminum kopi ringan.
Pada usia menengah, orang yang meminum kopi paling banyak memiliki kadar kolesterol dan frekuensi merokok tertinggi. Pada masa yang akan datang, peminum kopi ringan memiliki angka kejadian tertinggi terjadinya demensia dan Alzheimer disertai dengan skala depresi tertinggi.
"Kami bertujuan untuk mempelajari hubungan antara konsumsi teh dan kopi pada usia menengah dan resiko demensia/Alzheimer dikemudian hari karena efek jangka panjang caffein pada system saraf belum banyak diketahui dan proses patologik yang mengakibatkan Alzheimer kemungkinan bermulai beberapa decade sebelum manifestasi klinisnya muncul" Lanjut Kivipelto.
Peneliti mencatat bahwa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mengkonsumsi kopi dapat meningkatkan performa kognitif dan caffeine telah dilaporkan mengurangi resiko Penyakit Parkinson.
Peneliti mengatakan belum diketahui sejauh mana kopi dapat memberikan perlindungan terhadap demensia, akan tetapi meminum kopi telah terkait dengan penurunan resiko diabetes tipe 2, yang merupakan salah satu factor resiko demensia. Penelitian berspekulasi bahwa efek tersebut kemungkinan terkait dengan kemampuan antioxidant kopi di dalam darah.
Penelitian ini juga membuktikan bahwa meminum kopi tidak memiliki keterkaitan dengan menurunnya resiko demensia dan Alzheimer.