Mimpi Saya, Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Husnul Mubarak,S.Ked
Saya (penyusun blog.red) adalah seorang dokter muda yang hidup dengan ratusan bahkan ribuan mimpi, akhir-akhir ini saya sangat tertarik pada kedokteran fisik dan rehabilitasi medik dan ketertarikan saya terhadap bidang kedokteran ini sangat besar hingga menjadikan profesi sebagai seorang fisiatrist (sebutan untuk dokter spesialis kedokteran fisik - rehabilitasi ) salah satu prioritas mimpi dari banyak mimpi-mimpi lainnya.
Sebenarnya motif saya menjadi seorang fisiatris berdasar dari kekaguman saya kepada fisiatris yang dapat menyehatkan orang yang cacat, membuat mereka dapat berfungsi kembali seakan mereka tidak mengalami kecacatan, memandirikan mereka yang telah berusia lanjut, membuat seorang yang tak dapat berjalan karena penurunan kekuatan otot dapat berjalan kembali, dan membuat mereka merasa "sehat" atas "kesakitan" yang sebenarnya tidak dapat "disembuhkan". Sehat dan Sembuh berbeda. Seseorang yang sembuh dari "sakit" belum tentu merasa sehat, begitupula dengan sehat, seseorang yang merasa sehat belum tentu sembuh dari penyakitnya. Kesehatan (dalam pandangan kedokteran integratif) merupakan suatu tingkat dimana seseorang tidak memiliki keluhan atas keadaan (fisik) yang dialaminya. Hal inilah yang ingin dicapai oleh seorang fisiatris.
Menurut saya, rehabilitasi medik merupakan suatu ilmu yang revolusioner , ilmu yang melihat seorang pasien sebagai individu yang merasa "tidak sehat" bukan melihat seorang pasien sebagai individu yang memiliki organ atau bagian tubuh yang sakit, sehingga pendekatan fisiatrik mencakup banyak faktor intrinsik dan ekstrinsik dari pasien tersebut, tidak hanya kepada organ yang sakit tetapi melibatkan faktor seperti faktor fungsional, psikologis, sosial, hingga spiritual. Sehingga tujuan akhirnya seorang fisiatris dapat menyembuhkan dan menyehatkan pasien tersebut secara integratif-holistik. Ilmu ini juga sangat luas, hampir seluruh penyakit membutuhkan rehabilitasi, mulai dari rematik hingga disfungsi ereksi, mulai dari autisme hingga kecanduan narkoba. Modalitas terapinya pun sangat luas, mulai dari terapi akupunktur hingga terapi laser.
Kedokteran fisik sendiri merupakan suatu ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena fisika yang kemudian dapat diterapkan untuk terapi dan peningkatan kualitas hidup seorang pasien. Dari penjelasan mengenai fenomena fisika saya dapat beropini bahwa ilmu ini merupakan ilmu yang sophisticated, Ilmu yang canggih yang membuat pemiliknya harus dapat berpikir logis - rasional mengenai komponen dari suatu fenomena fisika yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai terapi. Sebut saja terapi air, terapi panas, terapi listrik, hingga terapi laser merupakan "senjata" seorang fisiatris dalam menyehatkan dan menyembuhkan pasien-pasiennya. Mungkin masih banyak fenomena-fenomena fisika yang hingga sekarang belum terungkap "khasiatnya".
Seorang fisiatris merupakan seseorang yang diharapkan dapat memiliki kemampuan dalam beberapa aspek yaitu fisioterapi, speech therapy, okupansional therapy, perawatan rehabilitasi, pekerja sosial masyarakat, psikologis dan rohaniawan. Dalam suatu pusat kesehatan dengan sarana-prasarana rehabilitatif yang lengkap, seluruh aspek tersebut memiliki pakarnya masing-masing dan mereka tergabung dalam suatu tim atau kelompok yang dipimpin oleh seorang fisiatris. Kekosongan pakar dari tiap aspek tersebut menjadi tanggung jawab bagi seorang fisiatris dengan kemampuan integratifnya untuk dapat menggantikannya.
Kendala dari bidang ini adalah masih minimnya pengetahuan dan kesadaran dari sejawat mengenai bidang ini sehingga tidak mengetahui kapan dan mulai dimana peran dari seorang fisiatris dalam menangani pasien, sehingga seringkali pasien terlambat dirujuk dan kecacatan yang dialaminya menjadi lebih berat untuk direhabilitasi. Akan tetapi seiring dengan kemajuan pendidikan bidang kedokteran, diharapkan nantinya para dokter dapat memanfaatkan fisiatris sebagai partner mereka dalam menyempurnakan pelayanan kesehatan kepada seorang sakit, yaitu dengan rehabilitasi.
Semoga mimpi saya ini bertahan hingga saya menjadi dokter karena mimpi-mimpi lain dapat saja tiba-tiba menyeruak dan menggantikan mimpi yang saya miliki sekarang. Akan tetapi, saya merasa walking on the right track untuk dapat mempertahankan mimpi tersebut. Sekarang saya sedang membuat penelitian mengenai perbaikan kekuatan otot ekstremitas bawah pada pasien yang menjalani program rehabilitasi medik. Saya juga berencana setelah semua tugas stase bagian selesai, sebelum saya disumpah menjadi dokter, saya ingin membuat kepaniteraan sendiri di bagian Instalasi Rehabilitasi Medik (IRM) RSUP WS, saya telah berdiskusi dengan seorang fisiatris (satu-satunya di Makassar), dr. Asmaun Najamuddin, Sp.KF-R yang juga kepala IRM, ia menyambut dan mendukung mimpi saya dan sepertinya mudah bagi saya untuk dapat menjadi satu-satunya dokter muda yang bertugas dibagian IRM RSUP Wahidin Sudirohusodo. Setelah disumpah menjadi dokter, maka saya berencana menjadikan PPDS KF-R Universitas Indonesia menjadi sekolah berikutnya. Namun, sebelum menjadi residen PPDS KF-R kemungkinan saya juga berencana menjadi dosen di FK Unhas (ini termasuk Mimpi saya yang lain)
Semoga para pembaca menjadi saksi akan ambisi dini seorang dokter muda ini dan jika di masa depan kalian melihat penulis telah menjadi seorang fisiatris, maka kalian yakin bahwa bukanlah nasib yang membuatnya seperti itu akan tetapi mimpinyalah yang merubah nasibnya.
Husnul Mubarak,S.Ked
Saya (penyusun blog.red) adalah seorang dokter muda yang hidup dengan ratusan bahkan ribuan mimpi, akhir-akhir ini saya sangat tertarik pada kedokteran fisik dan rehabilitasi medik dan ketertarikan saya terhadap bidang kedokteran ini sangat besar hingga menjadikan profesi sebagai seorang fisiatrist (sebutan untuk dokter spesialis kedokteran fisik - rehabilitasi ) salah satu prioritas mimpi dari banyak mimpi-mimpi lainnya.
Sebenarnya motif saya menjadi seorang fisiatris berdasar dari kekaguman saya kepada fisiatris yang dapat menyehatkan orang yang cacat, membuat mereka dapat berfungsi kembali seakan mereka tidak mengalami kecacatan, memandirikan mereka yang telah berusia lanjut, membuat seorang yang tak dapat berjalan karena penurunan kekuatan otot dapat berjalan kembali, dan membuat mereka merasa "sehat" atas "kesakitan" yang sebenarnya tidak dapat "disembuhkan". Sehat dan Sembuh berbeda. Seseorang yang sembuh dari "sakit" belum tentu merasa sehat, begitupula dengan sehat, seseorang yang merasa sehat belum tentu sembuh dari penyakitnya. Kesehatan (dalam pandangan kedokteran integratif) merupakan suatu tingkat dimana seseorang tidak memiliki keluhan atas keadaan (fisik) yang dialaminya. Hal inilah yang ingin dicapai oleh seorang fisiatris.
Menurut saya, rehabilitasi medik merupakan suatu ilmu yang revolusioner , ilmu yang melihat seorang pasien sebagai individu yang merasa "tidak sehat" bukan melihat seorang pasien sebagai individu yang memiliki organ atau bagian tubuh yang sakit, sehingga pendekatan fisiatrik mencakup banyak faktor intrinsik dan ekstrinsik dari pasien tersebut, tidak hanya kepada organ yang sakit tetapi melibatkan faktor seperti faktor fungsional, psikologis, sosial, hingga spiritual. Sehingga tujuan akhirnya seorang fisiatris dapat menyembuhkan dan menyehatkan pasien tersebut secara integratif-holistik. Ilmu ini juga sangat luas, hampir seluruh penyakit membutuhkan rehabilitasi, mulai dari rematik hingga disfungsi ereksi, mulai dari autisme hingga kecanduan narkoba. Modalitas terapinya pun sangat luas, mulai dari terapi akupunktur hingga terapi laser.
Kedokteran fisik sendiri merupakan suatu ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena fisika yang kemudian dapat diterapkan untuk terapi dan peningkatan kualitas hidup seorang pasien. Dari penjelasan mengenai fenomena fisika saya dapat beropini bahwa ilmu ini merupakan ilmu yang sophisticated, Ilmu yang canggih yang membuat pemiliknya harus dapat berpikir logis - rasional mengenai komponen dari suatu fenomena fisika yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai terapi. Sebut saja terapi air, terapi panas, terapi listrik, hingga terapi laser merupakan "senjata" seorang fisiatris dalam menyehatkan dan menyembuhkan pasien-pasiennya. Mungkin masih banyak fenomena-fenomena fisika yang hingga sekarang belum terungkap "khasiatnya".
Seorang fisiatris merupakan seseorang yang diharapkan dapat memiliki kemampuan dalam beberapa aspek yaitu fisioterapi, speech therapy, okupansional therapy, perawatan rehabilitasi, pekerja sosial masyarakat, psikologis dan rohaniawan. Dalam suatu pusat kesehatan dengan sarana-prasarana rehabilitatif yang lengkap, seluruh aspek tersebut memiliki pakarnya masing-masing dan mereka tergabung dalam suatu tim atau kelompok yang dipimpin oleh seorang fisiatris. Kekosongan pakar dari tiap aspek tersebut menjadi tanggung jawab bagi seorang fisiatris dengan kemampuan integratifnya untuk dapat menggantikannya.
Kendala dari bidang ini adalah masih minimnya pengetahuan dan kesadaran dari sejawat mengenai bidang ini sehingga tidak mengetahui kapan dan mulai dimana peran dari seorang fisiatris dalam menangani pasien, sehingga seringkali pasien terlambat dirujuk dan kecacatan yang dialaminya menjadi lebih berat untuk direhabilitasi. Akan tetapi seiring dengan kemajuan pendidikan bidang kedokteran, diharapkan nantinya para dokter dapat memanfaatkan fisiatris sebagai partner mereka dalam menyempurnakan pelayanan kesehatan kepada seorang sakit, yaitu dengan rehabilitasi.
Semoga mimpi saya ini bertahan hingga saya menjadi dokter karena mimpi-mimpi lain dapat saja tiba-tiba menyeruak dan menggantikan mimpi yang saya miliki sekarang. Akan tetapi, saya merasa walking on the right track untuk dapat mempertahankan mimpi tersebut. Sekarang saya sedang membuat penelitian mengenai perbaikan kekuatan otot ekstremitas bawah pada pasien yang menjalani program rehabilitasi medik. Saya juga berencana setelah semua tugas stase bagian selesai, sebelum saya disumpah menjadi dokter, saya ingin membuat kepaniteraan sendiri di bagian Instalasi Rehabilitasi Medik (IRM) RSUP WS, saya telah berdiskusi dengan seorang fisiatris (satu-satunya di Makassar), dr. Asmaun Najamuddin, Sp.KF-R yang juga kepala IRM, ia menyambut dan mendukung mimpi saya dan sepertinya mudah bagi saya untuk dapat menjadi satu-satunya dokter muda yang bertugas dibagian IRM RSUP Wahidin Sudirohusodo. Setelah disumpah menjadi dokter, maka saya berencana menjadikan PPDS KF-R Universitas Indonesia menjadi sekolah berikutnya. Namun, sebelum menjadi residen PPDS KF-R kemungkinan saya juga berencana menjadi dosen di FK Unhas (ini termasuk Mimpi saya yang lain)
Semoga para pembaca menjadi saksi akan ambisi dini seorang dokter muda ini dan jika di masa depan kalian melihat penulis telah menjadi seorang fisiatris, maka kalian yakin bahwa bukanlah nasib yang membuatnya seperti itu akan tetapi mimpinyalah yang merubah nasibnya.
9 komentar:
wah.....
Sp,KF-R ????
new stuff di telinga saya tuh....
makasih tlah mengenalkan... :)
hi!!!
saya seorang mahasiswa Fisioterapi di Riau, semester 5!
saya lagi nyari2 bahan ttg radiculopathy, malah ketemu blog ini!! Senang rasanya bisa mabaca blog saudara!! semoga mimpi saudara segera terwujud amin...
saya juga punya blog tapi isinya bukan seperti punya saudara yang sarat dengan ilmu, blopg saya hanyalah cerita sehari2... hehehehe...
eniwei.. semoga semakin banyak saja ilmu yang bisa saya dapatkan dari blog saudara... terimakasih banyak...
@ nimbus
yup Sp.KF-R memang masih jarang di Makassar (baru 1 orang), tapi di Jakarta n sekitarnya udah cukup banyak
@ ayam_jeweltz
terima kasih atas pujiannya, senang bisa membantu teman2 semua, terlebih teman dari fisioterapi (fisioterapi n Sp.KF-R adalah partner sejati)..
Maaf jika bahan yang tersedia di web belum banyak, soalnya untuk mengisi blog ini saya butuh waktu, sementara saya sendiri masih disibukkan dengan dunia dokter muda yang penuh tugas dan perintah...nanti kalo udah ada waktu senggang baru blognya bisa diupdate.
Terus berkunjung ya
wah kayaknya asyik tuch.. itu berarti kita ambil PPDS rehab medik ato seperti sub spesialis bagian dari rehabilitasi medik seperti bedah digestif sub spesialis dari bedah..kira2 tau ndak ya biaya masuknya berapa?bagi2 infonya dong...thanks
@anonim
Kedokteran FIsik Rehabilitasi Medik (KFRM) itu bagian tersendiri dan tidak dibawahi oleh bagian lainnya, nah KFRM ini memiliki banyak subdivisi: rehab neuromuskuler, respirasi, cardio, sexology, ilmu kedokteran laser, dll (sebenarnya sy jugabelum tau sepenuhnya,ini cuman hasil googling aja)
soal biaya, aduh...kayaknya ngga tau deh, tapi InsYa Allah, orang tua saya bisa mensuPPoRT untuk masalah finansial.
assalamu'alaikum mas husnul,,
ingatkah akan aku??
hehehe,, kita pernah sekamar di asrama haji surabaya waktu repre training AMSA,,
insya Allah blog ini sangat membantu,,
pengen buat semacam ini, tapi mungkin nanti,, hehehe,, blm jd prioritas,,
mas spesialis rehab medik?? siiiipp,, bagus tuh krn memang masih jarang sekali yang berminat,,
kalo aku mas, doakan, mimpiku jd SpJP,, hehehe,, biar Malang punya centre jantung,, masa harus ke harapan kita,,
ayo kita berjuang untuk mimpi kita mas,,
semangat!!
wassalamu'alaikum wr wb
@Husnul Mubarak
Pagi dok. salam kenal.
Nama saya nahum, dokter lulusan FK UPH. Mimpi saya sama seperti mimpi dokter, tertarik dengan kedokteran fisik dan rehabilitasi medis. Itu ilmu yang baru, namun penting sekali meningkatkan kualitas hidup pasien.
Ketika saya membaca blog dokter, saya semakin dikuatkan ingin menjadi seorang fisiatris. Terima kasih yah dok untuk catatan di blog ini. Salam kenal dan semoga dokter dapat menjadi seorang fisioterapis yang melayani sesama dan cinta TUHAN. :) GBU
Saya baca blog anda... menarik sekali.. saya jadi ingin tahu apakah sekarang mimpi anda terwujud.. semoga saja sekarang anda telah menjadi residen atau bahkan spesialis rehab.. semoga rehabilitasi medik di Makasar makin maju.. :)
Assalamualaikum dok..
Sebelumnya selamat atas suksesnya dokter meraih mimpi dokter, yg sama persis dgn skenario di atas..
Saya mppd bimbingan dokter saat stase KFR. Meskipun jawaban saya saat ujian lisan sangat lah jauh dari kata cukup utk lulus, biarkan saya memupuk mimpi dan harapan menjadi dokter spesialis rehab medik.saya sadar diri, secara basik ilmu masih sangat kurang ditambah rasa percaya diri yg rendah, membuat mimpi saya ini terlihat jauh dari realistis. Saya yg seorang "hikikomori" ini akan berjuang utk "merehabilitasi" mimpi yg masih tersisa..
Mohon doa dan bimbingan nya dok..
Terima kasih..
Posting Komentar