Jumat, 17 Oktober 2008

Osteoarthritis

Terapi Okupansi untuk Osteoarthritis
dikutip dari http://www.physorg.com/news141887420.html dan diterjemahkan oleh Husnul Mubarak, S.Ked

Aktivitas fisik merupakan merupakan dasar dari setiap gaya hidup yang sehat –dan terutama untuk individu dengan osteoarthritis karena latihan dapat menjaga kesehatan sendi yang baik, meringankan gejala, dan mencegah penurunan status fungsional. Akan tetapi disadari bahwa osteoarthritis membuat aktivitas fisik, seperti berolahraga menjadi lebih sulit dikerjakan.

Tetapi dengan pendekatan dari seorang okupansional terapis – disebut sebagai latihan strategi aktivitas – dapat memberikan peluang bagi pasien dengan osteoarthritis pada lutut dan pinggul untuk dapat memiliki kehidupan yang lebih aktif bahkan memperbaiki kesehatannya secara keseluruhan, menurut suatu penelitian terbaru yang dipimpin oleh peneliti dari University of Michigan.


Pada penelitian awal, peneliti menemukan bahwa pasien yang terlibat dalam latihan strategi aktivitas beserta dengan olahraga teratur akan meningkatkan aktivitas fisiknya, lebih baik dibanding mereka yang hanya berolahraga secara teratur dan dengan sesi edukasi kesehatan. Hasil penelitian ini telah dipublikasi pada majalah Arthritis & Rheumatism edisi Oktober 2008.

“Terapi okupansional merupakan suatu komponen yang hilang dalam upaya meningkatkan kesehatan pada individu dengan osteoarthritis lutut dan pinggul” kata pemimpin penelitian, Susan L. Murphy, Sc.D., OTR, asisten professor pada Department of Physical Medicine and Rehabilitation di Michigan University Medical School dan Spesialis penelitian ilmu kedokteran pada VA Ann Arbor Healthcare System.

”Kebanyakan individu dengan osteoarthritis ingin menjadi aktif, namun sering menyadari bahwa mereka memiliki hambatan fisik untuk menjadi aktif. Misalnya, seseorang dengan osteoarthritis selalu berurusan dengan nyeri dan keletihan, yang akan membuat aktivitas fisik regular menjadi lebih sulit. Dengan tambahan, terdapat pula hambatan di rumah dan komunitas penderita yang membuat aktivitas fisik semakin sulit,” lanjutnya.

Untuk alasan tersebut, Murphy berkata bahwa penelitian pilot menggunakan latihan strategi aktivitas pada kelompok dan pada tempat – seperti rumah berfasilitas khusus bagi lansia – dimana hambatan dapat diatasi dan solusi berpotensial dapat ditemukan

Dilatih oleh seorang terapi okupansi, program rehabilitasi terstruktur ini didesain untuk mengedukasi pasien mengenai proteksi sendi, mekanika tubuh yang baik, kecekatan beraktivitas, dan barrier lingkungan. Sebagai contoh, pasien dengan nyeri sendi yang disebabkan oleh osteoarthritis belajar mengenai teknik berjalan disekitar rumah atau diluar rumah, bahkan masuk dan keluar mobil. Untuk penelitian awal, latihan strategi aktivitas terdiri dari edukasi, diskusi kelompok, kunjungan rumah, dan demonstrasi teknik untuk memfasilitasi aktivitas.

Akan tetapi, latihan strategi aktivitas ini jarang disarankan pada pasien dengan osteoarthritis lutut dan pinggul, suatu penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan pada kartilago di sendi. Kebanyakan program aktivitas fisik untuk pasien ini hanya menyediakan latihan terstruktur yang seringkali hanya memberikan efek positif jangka pendek pada nyeri arthritis dan disabilitas fisik. Namun efek ini kemudian seringkali memudar setelah partisipasi dalam program berakhir.

Pada penelitian ini, kedua kelompok berpartisipasi pada program latihan berstruktur yang sama. Akan tetapi, hanya subjek yang menerima latihan strategi aktivitas yang terbukti meningkatkan intensitas aktivitas fisiknya pada akhir penelitian dibandingkan dengan subjek yang menerima edukasi kesehatan.
Walaupun hasilnya menjanjikan, Murphy mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian agar program ini dapat diterapkan pada kelompok yang lebih besar dan efek jangka panjang harus dapat diteliti agar teknik ini dapat diterapkan dalam prosedur tetap.

Namun, Murphy tetap mendorong para pasien dengan osteoarthritis lutut dan pinggul untuk mencari peluang dalam meningkatkan dan memperluas aktivitas fisik harian mereka dan untuk memperbaiki sikap kesehatan secara menyeluruh.

"Seseorang dengan osteoarthritis cenderung mengetahui lebih banyak mengenai pilihan operasi dan sedikit mengenai menemukan cara bagaimana mereka dapat berperan aktif dalam mempromosikan kesehatan mereka dengan latihan-latihan terpadu dan berstruktur “ Jelas Murphy. “Seseorang dengan osteoarthritis perlu menjadi agen perubahan bagi diri mereka sendiri. Mereka dapat melakukan banyak untuk mengatasi gejala dan mencegah penurunan fungsional dengan hanya menjadi lebih aktif secara fisik. Kesimpulannya latihan strategi aktivitas bertujuan menemukan cara untuk membantu mereka menciptakan dan menjaga kebiasaan sehat ini.”

1 komentar:

kebenaran mengatakan...

Jamu psikologi kunjungi www.setansatan.blogspot.com jamu memang pahit