ABSES PERITONSILER BILATERAL
Seorang wanita, 19 tahun masuk Unit gawat darurat dengan keluhan odynophagia intermitten, perubahan suara, dan demam. Keadaan ini telah dialami selama 10 hari. Sebelum kedatangannya di UGD, pasien telah diberikan pengobatan azithromycin dan prednison untuk faringitis dan diikuti dengan penisilin selama 2 hari dan dosis prednison di-tappering off. Pasien terlihat sehat. Pemeriksaan kami mendapatkan adanya pembengkakan palatum molle dengan midline uvula tertekan di anterior (Gambar A, panah). CT-Scan leher setelah pemberian kontras memperlihatkan adanya abses peritonsiler bilateral (Gambar B, panah). Dokter THT melakukan biopsi jarum halus dan memeriksa cairan yang didapatkan. Kemudian diikuti dengan insisi pada kedua abses dan dari drainase diperoleh cairan purulenta sebanyak 10ml dari setiap abses. Pasien sembuh sempurna dari gejala dan dipulangkan dengan pengobatan antibiotik selama 14 hari. Pemeriksaan 6 hari setelah pemulangan memperlihatkan abses rekuren yang membutuhkan aspirasi tambahan. Pasien membaik setelah 17 hari kemudian, dimana ia datang ke UGD lagi dengan abses peritonsiller kanan. Otolaryngologist melakukan aspirasi lagi dan menyarankan tonsillectomy. Tonsillectomy yang kemudian dilakukan pada rumah sakit lain dan pasien pun sembuh sempurna. (Artikel dari NEJM.org, translated by HM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar