Rabu, 11 Juni 2008

Resiko Obesitas

Penambahan Berat Badan Bayi dapat Memprediksi Obesitas

Penelitian memperlihatkan hubungan antara pertambahan berat badan dini dan resiko obesitas dewasa.

By Salynn Boyles
WebMD Health News

Translated by Husnul Mubarak, S.Ked

June 9, 2008 – Berat badan anak yang meningkat, pasti merupakan dambaan setiap ibu. Pertumbuhan berat badan bayi seringkali dikaitkan dengan asupan gizi yang teratur dan maksimal namun ibu-ibu yang memiliki anak dengan peningkatan berat badan yang drastis harus waspada karena adanya resiko obesitas anak di masa dewasa nantinya.

Terdapat banyak bukti bahwa bayi yang berat badannya bertambah secara drastis selama beberapa bulan pertama masa kehidupan kemungkinan memiliki peningkatan resiko obesitas jika mereka tumbuh dewasa.

Tiga penelitian terbaru, dipublikasikan pada American Journal of Clinical Nutrition edisi Juni 2008, mendukung hipotesis bahwa pertumbuhan di masa anak-anak merupakan predictor dari berat badan di masa remaja dan dewasa.

Pada salah satu penelitian ahli dari organisasi penelitian kesehatan, Institut National de la Sante et de la Recherche Medicale di Prancis mengamati anak-anak dari kelahiran hingga umur 5 tahun, menemukan 2 masa yang penting dimana pertumbuhan berat badan sepertinya akan mempengaruhi resiko obesitas masa dewasa.

Masa penting pertama berlangsung pada beberapa bulan pertama kehidupan dan masa kedua terjadi setelah anak berumur 2 tahun

"Diantara peridoe ini, pertumbuhan sepertinya lebih diinginkan pada penambahan tinggi badan bukan berat badan” Peneliti, Marie-Aline Charles menjelaskan pada WebMD.

Penambahan Berat Badan Dini dan Resiko Obesitas

Pada penelitian terpisah di Finlandia, para ahli menemukan sedikit bukti yang mengaitkan obesitas dengan penambahan berat badan drastis sebelum umur 2tahun. Namun penambahan berat badan setelah berumur 2 tahun ditemukan menjadi faktor resiko untuk obesitas pada masa yang akan datang.

Penelitian yang melibatkan 885 pria dan 1032 wanita Finlandia dengan rentang umur 50 – 70, dimana berat badan dan tinggi badan mereka pada masa kanak-kanak diketahui melalui rekam medis.

Pertumbuhan berat badan yang drastic sebelum umur 2 tahun dikaitkan dengan pertumbuhan otot namun jika hal ini dialami setelah berumur 2 tahun dapat diprediksikan terjadi peningkatan lemak tubuh pada umur dewasa.

Pada penilitian ketiga, peningkatan berat badan drastis selama 6 bulan pertama ditemukan meningkatkan resiko obesitas di kemudian waktu pada masa kanak-kanak.

Peneliti dari London's Institute of Child Health menginvestigasi hubungan antara pertambahan berat badan selama periode-periode yang berbeda pada masa balita dan komposisi tubuh dikemudian hari. Penelitian ini melibatkan 105 anak laki-laki dan 129 anak perempuan yang tinggal di UK.

Tiga penelitian tersebut bukanlah penelitian pertama yang menghubungkan antara pertumbuhan berat badan dini dengan obesitas di masa dewasa.

Suatu analisa 24 penilitian yang serupa, dipublikasikan pada tahun 2005, mengemukakan adanya hubungan antara peningkatan berat badan drastis dsebelum umur 2 tahun dan obesitas pada kemudian hari.

'Seberapa Gemuk Bayiku Sebaiknya?'

Peniliti tentang pencegahan obesitas, Matthew W. Gillman, MD, of Harvard Medical School mengatakan kepada WebMD bahwa meningkatnya berat badan setelah umur 2 atau 3 tahun sekarang secara umum diketahui sebagai fakor resiko kegemukan di masa depan.

Ia menambahkan bertambahnya bukti bahwa hal tersebut juga berlaku pada peningkatan berat badan yang drastis pada beberapa bulan pertama bahkan minggu, namun hubungan ini belum dapat dibuktikan.

Pada suatu editorial yang menerbitkan penelitian, Gillman membutuhkan penelitian yang secara langsung menanyakan pasien.

"Sekarang, semua orang tua ingin mengetahui, ‘Seberapa besar bayi saya sebaiknya?’” Ia menulis demikian, “Peneliti, klinisi, dan komunitas kesehatan masyarakat harus dapat merespon tidak hanya pada pertanyaannya, namun sebagai tantangan, apa yang dapat kita lakukan untuk memastikan bahwa sang bayi sudah dalam berat badan yang cocok”.

Gillman mengatakan bahwa intervesi dini yang dapat terbukti membuat perbedaan pada resiko obesitas dimasa yang akan datang termasuk :

  • ASI Exclusive. The American Academy of Pediatrics dan World Health Organization keduanya merekomendasikan ASI eksclusive selama paling cepat 6 bulan pertama. Karena sangat sulit memberikan yang lebih jika hanya diberikan ASI, Gilman mengatakan menurunkan resiko obesitas paad masa kehidupan akan datang merupakan salah satu lagi dari keuntungan ASI eksclusif.
  • Hindari pemberian makanan padat lebih dini. Terdapat beberapa bukti bahwa memperkenalkan makanan padat sebelum umur 4 bulan dapat meningkatkan resiko obesitas nantinya di masa kanak-kanak, Gilman menambahkan.
  • Ketahui tanda kekenyangan pada bayi. Terutama penting untuk bayi yang minum dengan botol, membedakan tangisan bayi karena kelaparan dan tangisan karena sebab yang lain dapat meminimalisir asupan berlebih.

Gillman mengatakan "Kami tidak dapat memastikan intervensi ini dapat membuat perbedaan pada resiko obesitas, namun kami yakin bahwa cara ini direkomendasikan secara luas karena alas an penting lainnya”

Konsultasi dengan spesialis anak untuk tips lain pertumbuhan dan asupan bayi.

Tidak ada komentar: